Dansektor 5 Citarum Harum Kolonel Arhanud Herman Toni menerima kunjungan Majelis Ta’lim Srikandi di Taman Icon Sub 2 Kampung Bojong Mas, Desa Sapan Kecamatan Solokan Jeruk pada Selasa (28/2/23).
Kunjungan rombongan MT Srikandi itu datang ke Taman Icon Sub 2 Citarum Harum dalam rangka melaksanakan giat Selasa berbagi yang diadakan rutin tiap bulannya.
Pada kesempatan ini kegiatan Selasa Berbagi itu, diiringi juga dengan kegiatan Tadabur masjid dan Tadabur alam.
Khusus untuk kegiatan Tadabur alam, sebagaimana dijelaskan Ketua MT Srikandi, adalah dengan mengunjungi Taman Icon Sub 2 Sektor 5 Citarum Harum di Bojong Mas yang dikomandani Kol.Arh.Herman Toni.
Herman Toni masih belum 1 bulan menduduki posisi Dansektor 5 Citarum Harum menggantikan Kol. Arm. Ruli Chandrayadi yang berpindah tugas ke Kodam Iskandar Muda, Aceh Nangroesalam.
Karena itu menerima kunjungan MT Srikandi merupakan tamu pertama dari unsur komunitas di awal tugas barunya sebagai Dansektor 5 Citarum Harum.
Tak heran bila Herman Toni amat senang wilayah kerja sektor 5 menjadi pusat kunjungan MT Srikandi dan antusias menjelaskan pelaksanaan Program Citarum Harum khususnya di wilayah kerjanya.
TNI sebagai Satgas pelaksanaan program Citarum Harum bersama unsur pemerintah lainnya harus ekstra bekerja keras di sekitar wilayah Solokan Jeruk dan sekitarnya, Mind set masyarakat yang buang sampah sembarangan ke sungai, pabrik-pabrik nakal yang membuang limbah industri ke sungai, bangunan liar yang bertebaran di atas bantaran sungai seperti gubug-gubug menambah sungai Citarum makin merana. Selain kotor jadi hamparan sampah, berbau, juga membuat lingkungan dan ekosistem rusak dengan tingkat pencemaran yang tinggi.
Sektor 5, jelas Herman, merupakan salah satu sektor dari 23 sektor yang dibentuk oleh pemerintah melalui Kepres No. 15 /2015 tentang revitalisasi Sungai Citarum. Tiap-tiap sektor bertugas sesuai wilayah kerjanya yang berada di sepanjang Sungai Citarum yang meliputi 13 kabupaten kota di Jawa Barat mulai dari Kabupaten Sumedang sampai Kabupaten Karawang.
“Sebagai Dansektor baru di sini, saya akan meneruskan tugas para Dansektor sebelumnya yang hasilnya sudah signifikan. Kini Sungai Citarum sudah bersih dari limbah pabrik. Bantaran sungainya sudah tak terlihat lagi bangunan liar atau gunungan sampah tapi sudah berubah menjadi taman-taman yang indah”, jelas Herman kepada Siti Sundari dari Harmoni online.
Namun diakui Herman, tugas menjaga sungai khususnya Sungai Citarum, bukanlah tugas prajurit TNI tapi merupakan tugas bersama baik pemerintah maupun masyarakat. Namun mengubah pola pikir masyarakat di sini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Masih saja buang sampah ke sungai dan sembarangan, masih saja tak peduli terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan. Karena itu, taman ini dibangun untuk masyarakat sebagai edukasi agar masyarakat merasa memiliki sungai Citarum, bisa merawatnya dengan baik, karena TNI tidak selamanya berada di sini. TNI kembali ke markas dan satuannya masing-masing. Taman-taman yang dibangun Satgas Citarum Harum ini akan diserahkan kepada masyarakat dan pemerintah setempat untuk merawatnya.
Bamin Sektor 5 Peltu Ahmad Qodarudin yang sebelumnya menjadi Dansub 2 kepada Harmoni Online mengakui juga kalau warga di sini belum merasa memiliki sungai sebagai aset kehidupan yang vital. Untuk mengubah pola pikirnya itu harus perlahan dan memancing dengan berbagai kegiatan yang tentunya diselipkan edukasi tentang menjaga alam khususnya Sungai Citsrum.
“Kalau ada pembagian sembako atau bantuan baru ngaku sebagai warga disini dan marah bila tidak kebagian. Bahkan terjadi kekisruhan. Tapi giliran diajak menjaga alam, warga acuh tak acuh dan tak peduli”, tambah Ahmad.
Dansektor 5 Citarum Harum, Kolonel Herman Toni amat mengapresiasi kunjungan MT Srikandi yang kegiatan tadabur alamnya dibarengi dengan sedekah pohon untuk bumi yang ditanam di atas bantaran Sungai Citarum tempat bertemunya arus Sungai Citarik dan Citarum yang persisnya di Tamman Icon Sub 2 Kampung Bojong Mas.
MT Srikandi, kata Dansektor 5, bisa menjadi contoh teladan bagi komunitas lain agar melakukan ha yang sama, turut menjaga dan melestarikan sungai yang fungsinya amat vital bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya.
Seorang tokoh masyarakat di Sapan yang enggan disebut namanya, amat mendukung dan amat mengapresiasi kegiatan sedekah pohon untuk bumi yang dilakukan oleh MT Srikandi. “Itu langsung tokcer menepis anggapan nyinyir betapa sia-sianya ibu-ibu yang rajin pengajian meninggalkan keluarganya untuk berta’lim. Ini ..kegiatan ini.. bukti nyata hasil dari ngaji dan ta’lim, anggota majelisnya mengerti ilmunya, bahwa alam harus dijaga dan dilestarikan. (Siti Sundari)