Kota Bandung, harmonionline,net-Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mewaspadai penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak menjelang Idul Adha 1443 H/2022 M. Sejauh ini, di seluruh Jabar terdapat 8.541 hewan ternak tertular, yang tersebar di 23 kabupaten/kota.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menyampaikan hal tersebut pada Rapat Koordinasi Persiapan Hari Raya Kurban Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2022, Rabu (08/06/2022) di Aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Kanwil Kemenag provinsi Jawa barat Ajam Mustajam sekaligus memandu acara, Kepala Bidang Urais dan Binsyar Ahmad Patoni, dan para kepala Kemenag se-Jabar, juga pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Iabar.
Menurut Gubernur, dari 8.541 kasus PMK tersebut, sebanyak 2.234 (26,17%) hewan ternak dinyatakan sembuh. Sementara yang mati sebanyak 115 ekor (1,35%) dan dipotong bersyarat 132 (1,55%) ekor.
Berdasarkan data, kata Ridwan Kamil, sebaran kasus PMK di Jabar mencapai 85,19% atau 23 dari 27 kabupaten dan kota. Lebih detail lagi, kasusnya berada di 194 (30,94%) dari 627 kecamatan yang ada di Jabar. “Kalau dilihat lebih jauh, kasus itu terjadi di 280 (4,70%) dari 5.957 desa/kelurahan,” kata pria yang akrab disapa Emil ini.
Meskipun jumlah kasusnya masih tergolong minim, lanjutnya, namun harus tetap diwaspadai apalagi permintaan akan hewan kurban akan naik seiring datangnya Hari Raya Idul Adha. Sebab itulah Pemprov Jabar terus berupaya memastikan hewan yang aka masuk wilayah Jabar benar-benar sehat, bersertifikat. Selain itu, vaksinasi untuk hewan akan segera dilakukan.
Pada kesempatan tersebut, Emil juga mengucapkan terimakasih segala doa yang telah disampaikan kepada keluarganya, terkait Emmeril Khan Mumtadz -putra sulungnya- yang meninggal di Swiss. Dia mengajak hadirin mensyukuri nikmat Allah, mulai dari nikmat umur, nikmat sehat, nikmat silaturahim, nikmat iman Islam, nikmat jabatan dan nikmat- nikmat lainnya.
Setelah mengalami ujian pandemi Covid-19 selama dua tahun, sehingga banyak kegiatan ibadah yang tertunda, dia menyebutkan covid sudah sangat sediki. “Saya deklarasikan bahwa Covid-19 sudah sangat terkendali. Jadi saatnya menata kehidupan lagi dengan sebaik-baiknya dengan mengambil hikmah dari pandemi,” tuturnya.
Hikmah pertama, hidup harus lebih peduli pada kesehatan, dulu mungkin jarang cuci tangan, sekarang ke mana pun pergi harys mengupayakan selalu cuci tangan. Hikmah kedua adalah beradaptasi. Kalau memungkinkan kerja dilakukan dengan aplikasi zoom, maka cara itu bisa dilaksanakan. Ketiga, tidak boleh patah semangat, tetap ikhtiar untuk melanjutkan kehidupan.
Permintaan meningkat
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar, Drs. H. Mohamad Arifin Soedjayana, M.M, mengatakan, adanya perintah berkurban dan keinginan masyarakat untuk berkurban menyebabkan kebutuhan dan permintaan hewan kurban terus meningkat. Hal itu menyebabkan tingginya arus lalu lintas hewan, terutama sapi dan kambing, dari arah timur (Jateng dan Jatim) ke arah barat.
Ditengah meningkatnya kejadian penyakit mulut dan kuku (PMK), perlu dilakukan Koordinasi persiapan hari raya kurban tahun 2022/1443 H. Hal itu untuk meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan kurban, serta pengawasan pelaksanaan pemotongan hewan kurban yang lebih memperhatikan kesejahteraan hewan dalam upaya mengendalikan penyebaran PMK.
Menyinggung tentang kebutuhan akan hewan kurban tahun ini, Mohamad Arifin memperkirakan sebanyak 804.568 ekor, yang terdiri dari 96.594 ekor sapi, 2.654 ekor kerbau, 609.799 ekor domba dan 95.521 ekor kambing.
“Tingginya kesadaran dan niat berkurban menyebabkan munculnya tempat-tempat pemotongan hewan di luar rumah potong hewan, seperti di halaman masjid, halaman sekolah, lapangan, dan tempat-tempat terbuka lainnya. Jika tidak dikelola dengan baik, dapat menjadi sumber penyebaran pmk di tempat-tempat tersebut,” ujarnya.
Sumber : kemenagjabar.go.id